![]() |
Kondisi saat ini rumah sekolah SMP Ta'alimil Mubtadi, kecamatan Baktiya, Kab. Aceh Utara |
Aceh Utara l Lembaga Peduli Dhuafa
Kamis, 17 Januari 2019 Mengunjungi Sekolah menengah pertama (SMP), di Dayah
Ta’alimil Mubtadi di Gampong Pucok Alue, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh
Utara.
Berdiri pada tahun 2015, sekolah SMP Ta’alimil Mubtadi didirikan
atas motivasi santri yang menginginkan sekolah sembari mengaji. Mereka, meminta
kepada pimpinan dayah supaya menyediakan sekolah tingkat SMP dan SMA supaya
mereka selain menuntut ilmu agama juga bisa menempu pendidikan sekolah.
“Jadi awalnya
dayah dan sekolah ini kami dirikan di Gampong Cot Kumbang, karena ada halangan
yaitu terkendala dengan lahan, maka dari itu kami pindahkan ke gampong ini di
bulan Juni tahun 2016 lalu,” kata tgk.pimpinan Dayah Ta’alimil Mubtadi,
tgk.abdurrahman.
Ruangan
yang berdinding tepas bambu yang sudah mulai sobek dan bolong-bolong tersebut
dan beratapkan daun rumbia tua tersebut, menjadi tempat dimana para santri dan
santriwati menempuh ilmu pendidikan sekolah, tidak mengeluh ataupun komplin,
mereka dengan semangat dan penuh kegembiraan dalam menjalankan proses belajar
mengajar,
Dari
luar ruangan terlihat ke dalam melalui dinding yang berlubang, guru-guru
honorer dengan wajah ikhlas mengajari siswa dan siswi tersebut. Tidak merasa
minder ataupun lainnya, bagi para guru, mereka menginginkan anak didiknya
tersebut mampu mengusai segala ilmu pendidikan, baik ilmu agama ataupun ilmu
duniawi.
Lanjutnya
" Di kecamatan baktiya memang ada beberapa SMP tetapi saya tetap membangun
Sekolah di Dalam komplek dayah dengan tujuan agar anak-anak yang tinggal di
dayah tidak harus keluar untuk sekolah tetapi mereka tetap berada dalam kawasan
dayah"
Tgk.
Abdurrahman juga sangat mengharapkan Adanya Donatur yang ikut membantu
membangun sekolah tersebut agar muri-murit pun lebih nyaman di saat belajar.
Selain
bangunan kata tgk.abdurrahman "para santri juga sangat membutuhkan
kitab-kitab baik mahli, jannah,tafsir dan kamus karena selama ini santri ada
sebagian mengaji menggunakan kita hasil kopian karena tidak mampu membeli
kitab".