![]() |
Fazzilul Rahman (5) saat beradang dalam kerengkeng kayu, yang di temani ibundanya. |
Biasanya anak seusia dia dapat bermain ceria bersama
teman-teman lainya, dari kejauhan terlihat bocah kecil itu menyadarkan kepala
di kayu ditempat ia terkurung yang menjadi tempat dia bermain dan tidur siang
hari.
Ia tidak bisa bicara atau mengalami tunawicara, tangan
lembutnya selalu menyapa siapa saja yang mendekatinya ditempat dimana dia
terkurung.
Jika dilihat dari aura wajahnya seakan ia ingin bebas dari
kurungan itu, nama siapa sangka nasibnya tidak sebaik yang diharapkan Dia
terkurung dalam sebuah kerangkeng kayu yang dibuat khusus di sudut gubuk reot
ukurang 1x1 meter.
Semua itu terjadi bukan disengaja, lantaran ibunya Fauziah
(55) saat ini dalam kondisi lumpuh, sehingga membuat ibunya tidak berdaya dalam
mengurusnya.
Fauziah tinggal di sebuah gubuk kecil berukurang 3x3 meter
yang sudah reok beratap daun rumbia dan tak layak huni. Dan di bangun di atas
tanah milik orang lain karena mereka tidak memiliki tanah sendiri.
Sementara saat hujan tiba, air menetes hingga ke tempat
tidurnya, ia mengisahkan hidupnya yang sangat memperihatinkan selama ini sejak
kepergian sang suami meninggal dunia sejak 3 tahun yang silam, sehingga anaknya
kini menjadi yatim.
Fauziah juga memiliki anak perempuan Fuja (15) yang saat ini duduk di pangku kelas
1 SMA, yang sehari-hari membantunya saat pulang sekolah.
Ia berharap baik kepada pemerintah dan dermawan untuk dapat
membantunya disamping ia tidak memiliki apa-apa saat ini ia hidup bertahan
hidup dari belahatan kasihan orang lain, termasuk biaya sekolah anaknya yang
perempuan .